Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Korban Teror 9/11 Curigai FBI Hilangkan Bukti Keterlibatan Saudi

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Sebuah pesawat United Airlines menghantam menara selatan WTC, New York, saat kebulan asap membumbung dari menara bagian utara (11/9/2001). Dalam serangan tersebut, lebih dari 3000 orang diperkirakan tewas. AP/Chao Soi Cheong
Sebuah pesawat United Airlines menghantam menara selatan WTC, New York, saat kebulan asap membumbung dari menara bagian utara (11/9/2001). Dalam serangan tersebut, lebih dari 3000 orang diperkirakan tewas. AP/Chao Soi Cheong
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban serangan teroris 11 September 2001 atau Teror 9/11 meminta badan pengawas pemerintah AS menyelidiki kecurigaan mereka bahwa FBI berbohong atau menghancurkan bukti yang mengaitkan Arab Saudi dengan para pembajak pesawat.

"Keadaan memungkinkan bahwa satu atau lebih pejabat FBI melakukan pelanggaran secara sengaja dengan maksud untuk menghancurkan atau mengeluarkan bukti demi menghindari pengungkapan," demikian surat mereka ke Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman Michael Horowitz, Kamis, 2 September 2021.

Biro Penyelidikan Federal (FBI) menolak mengomentari surat itu.

Permintaan itu menjadi yang terbaru dalam 20 tahun sejak sekelompok teroris menabrakkan pesawat sipil di New York, Washington dan Pennsylvania. Permohonan itu untuk mencari bukti, termasuk rekaman telepon dan video sebuah pesta di Kalifornia yang dihadiri dua orang pembajak pesawat lebih dari setahun sebelum serangan dilakukan.

"Mengingat pentingnya bukti yang hilang dalam penyelidikan Teror 9/11, juga kesalahan penanganan berulang oleh FBI terhadap bukti tersebut, penjelasan yang apa adanya tidak dapat dipercaya," kata surat tersebut, yang ditandatangani oleh 3.500 orang keluarga korban, tim penyelamat yang datang pertama di lokasi kejadian, dan para penyintas.

Pertunjukan Tribute in Light di antara gedung-gedung di kawasan lower Manhattan, New York (10/9). Lampu-lampu ini dinyalakan di tempat berdirinya gedung WTC yang hancur oleh serangan teroris pada 11 September 2001. (AP Photo/Mark Lennihan)

Surat itu meminta Horowitz untuk menyelidiki pernyataan FBI yang menanggapi panggilan pengadilan dari keluarga korban bahwa badan tersebut "kehilangan atau tak lagi dapat menemukan bukti kunci tentang individu-individu yang memberikan bantuan substansial di AS kepada para pembajak 9/11."

Arab Saudi sebelumnya menyatakan mereka tidak terlibat dalam serangan yang menggunakan pesawat yang dibajak tersebut.

Kedutaan besar Saudi di Washington belum menanggapi permintaan untuk wawancara.

"Pemerintah kita berbohong tentang bukti yang mereka miliki atau sengaja menghancurkannya, dan saya tidak tahu mana yang lebih buruk," kata Brett Eagleson, putra korban 11 September Bruce Eagleson, dalam sebuah wawancara.

Keluarga korban telah lama mencari dokumen pemerintah AS, termasuk laporan agen rahasia dan badan intelijen, tentang apakah Arab Saudi membantu atau membiayai siapa pun dari 19 orang yang terkait dengan al-Qaida.

Kelompok teroris tersebut diberi perlindungan di Afghanistan oleh Taliban pada saat itu.

Berikutnya: 15 pembajak dari Saudi 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

10 jam lalu

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.


Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

1 hari lalu

Petugas keamanan memindahkan PM Slovakia Robert Fico di dalam mobil setelah insiden penembakan, setelah pertemuan pemerintah Slovakia di Handlova, Slovakia, 15 Mei 2024. REUTERS/Radovan Stoklasa
Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.


Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara


Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.


DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

Bangunan-bangunan yang hancur menjadi reruntuhan di Gaza tengah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, 13 Januari 2024. Sejak perang pecah infrastruktur di Gaza porak-poranda. Rumah sakit dibombardir, jaringan telekomunikasi diputus, tak ada akses ke air bersih dan makanan. REUTERS/Amir Cohen
DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.


WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

3 hari lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.


Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

3 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERA
Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini


Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

7 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.


Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

8 hari lalu

Pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan memukul suaminya dengan palu. alarabiya.net
Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.


Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

8 hari lalu

Warga Palestina melakukan perjalanan dengan kereta yang ditarik hewan saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 9 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.